KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum.wr.wb
Salam Sejahtera
Puji syukur kami
panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan limpahan berkat kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
Tugas makalah yang kami
buat ini merupakan tugas dari mata kuliah Sejarah Amerika yang berjudul “Perang
Tujuh Tahun”.
Penulis menyadari masih
banyak kekurangan dan kelemahan tulisan ini akibat terbatasnya kemampuan
penulis.Oleh karena itu,dalam kesempatan ini
penulis sangat mengharapkan adanya kritik ataupun saran guna
penyempurnaan tugas-tugas selanjutnya. Dan dalam kesempatan ini tidak
berlebihan bilamana kami menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang
telah mendukung dalam pembuatan makalah ini.
Akhir
kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb
Indralaya, 5 Februari 20154
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata
pengantar............................................................................................... 1
Daftar
isi.......................................................................................................... 2
Bab I
Pendahuluan......................................................................................... 3
1.1 Latar belakang............................................................................................ 3
1.2 Rumusan masalah....................................................................................... 3
1.3 Tujuan......................................................................................................... 3
Bab II
Pembahasan........................................................................................ 4
2.1 Penyebab terjadinya perang 7 tahun (
1756-1763)..................................... 4
2.2 Berlangsungnya perang 7 tahun ................................................................. 4
2.3 Perkembangan perang ................................................................................ 5
2.4 Akhir perang 7 tahun.................................................................................. 7
Bab III
3........................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan................................................................................................. 10
Daftar
pustaka................................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Latar belakang terjadinya perang tujuh
tahun di Amerika antara Britania Raya dan Prancis (1756-1763). memperebutkan
Quebec yang dimenangkan oleh Britania. Pada tahun 1765 M. Inggris menerapkan
berbagai undang-undang yang sangat memberatkan koloni-koloni seperti Stamp Act
(bea materai), Townshend Act (pajak impor) dan Tea act (pajak teh). Para koloni
menentang semboyan mereka adalah “no taxation without representation” (tak ada
pajak tanpa perwakilan) para koloni menuntut agar mereka mempunyai pewakilan di
parlemen Inggris.
Strategi
prancis, sama seperti perang-perangnya yang lain di abad ke 18, ia membiarkan
koloninya membela diri sendiri, dengan cara mengirimkan sedikit tentara atau
yang tidak berpengalaman kesana. Jalur
laut yang didominasi Inggris membuat mereka tidak bisa mengirim banyak
orang. Prancis juga memusatkan pertempuran mereka di Eropa, karena mereka
berharap bisa menang lebih dekat ke rumah.
Strategi
Inggris, ia memutuskan untuk membuat pengatur strategi terhebat di masa itu,
Frederick dan kerajaannya, Prusia. Mereka memberikan bantuan baik berupa biaya
maupun tentara untuk membantu serangan-serangan Frederick. Inggris juga
beraliasi dengan kekuatan kontinental yang tidak ada hubungannya dengan mereka,
tapi nmemiliki keinginan yang menentang musuh-musuh Inggris, terutama Prancis.
Inggris berlawanan dengan Prancis lebih memusatkan pertempuran di
koloni-koloni, menggunakan kekuatan pertempuran laut.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1. Apa penyebab perang 7 tahun terjadi?
2. bagaimana berlangsungnya perang 7 tahun?
3. bagaimana perkembangan pertahun dari 1756-1763?
4. bagaimana akhir dari perang 7 tahun?
1.3 TUJUAN
1. Menjelaskan sebab perang 7 tahun terjadi
2. memaparkan berlangsungnya perang 7 tahun
3. menjelaskan perkembangan pertahun 1756-1763
4. menjelaskan akhir dari perang dunia 7 tahun
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Penyebab terjadinya perang 7 tahun (1756-1763)
Jajahan
Inggris di Amerika-Utara terletak disepanjang pantai timur. Dibelakang jajahan
Inggris ini (ditanah pedalaman) terletak jajahan Prancis yang menjajah dari
pantai selatan sepanjang sungai Mississsippi (Louisiana) sampai Canada.
Sebab Umum:
Inggris meluaskan tanah jajahan kearah barat
hingga melanggar batas jajahan (Louisiana)
Sebab Khusus:
Prancis
menyerahkan sumua jajahannya di India kepada Inggris.
(soebardjo,1957.sari
sejarah.jakarta)
2.2
Berlangsungnya Perang 7 tahun
Memasuki
1754 suatu pemberontakkan bersenjata antara beberapa anggota laskar milisi
Virginia di bawah pimpinan George Washington yang masih berusia 22 tahun dan
sepasukan tentara Prancis menobarkan perang Prancis dan Indian, kesempatan ini
dimanfaatkan Inggris untuk membantu India. Perang inilah yang akan menentukan
apakah Inggris atau Prancis yang akan unggul di Amerika Utara.
Posisi
daerah jajahan Inggris di Amerika Utara kurang menguntungkan karena daerah
jajahan Inggris yang berada di sepanjang pantai timur Samudra Atlantik terjepit
oleh daerah jajahan Prancis dan spanyol. Inggris jika menginginkan perluasan
koloni ke arah utara, maka terhadang oleh koloni Prancis yang menguasai Kanada.
Demikian juga jika Inggris menginginkan perluasan koloni ke arah selatan, maka
terhadang oleh spanyol yang menguasai daerah koloni di Florida dan New Meksiko.
Sementara itu, jika Inggris menginginkan perluasan koloni ke arah barat, maka
terhadang oleh Prancis yang telah menguasai daerah Louisiana, lembah Ohio, dan
daerah Quebec. Setelah ditimbang-timbang untung ruginya, Inggris menentukan
pilihannya dengan meluaskan koloninya ke arah barat dengan menyeberangi
pegunungan Rocky dan harus menghadapi Prancis. Pertimbangan lainnya bagi
Inggris untuk memperluaskan koloni ke arab barat yaitu di daerah sebelah barat
tersedia hamparan tanah yang luas memiliki kekayaan alam berupa tambang, sumber
mineral dan berbagai hasil hutan yang melimpah. Sedangkan tantangan yang harus
dihadapinya selain menerobos pegunungan Rocky dan hutan belantara yang bermedan
sulit, Inggris juga harus menghadapi Prancis, maka terjadilah perang
memperebutkan daerah jajahan dengan Prancis yang tidak dapat dihindarkan.
Perang tersebut di dalam lembaran sejarah dikenal sebagai perang 7 tahun
(1756-1763)
(Krisnadi,IG.2012.sejarah
amerika serikat.Yogyakarta:ombak(anggota IKAPI)
2.3 Perkembangan pertahun
Disini, akan dijelaskan perkembangan selama tujuh tahun itu, bagaimana
serangan masing-masing pihak, serta kejadian-kejadian yang secara langsung
maupun tak langsung memengaruhi perang.
1756
Prancis mulai mengepung Minorca, yang merupakan kepunyaan Inggris sejak
1713. Pulau itu berhasil dikuasai tanggal 28 Juni. Tanggal 29 Agustus, Pak
Frederick melewati perbatasan Sachsen untuk mengantisipasi serangan
Austro-Prancis ke Silesia. Orang Sachsen dan Austria yang tidak siap langsung
jadi kacau balau. Di Pertempuran Lobositz, Prusia berhasil mencegah pasukan
Sachsen yang dikepung dibantu oleh Austria. Ujungnya, Prusia mengambil daerah
itu dan berlanjut ke pendudukan Sachsen dan menyerahnya pasukan negara kecil
itu di pertempuran Pirna. Penyerangan Prusia ke Sachsen membuat semuanya marah
dan beberapa bergabung ke aliansi melawan Prusia.
Inggris
terkejut dengan serangan tiba-tiba partnernya ini, dan mencoba membantu dengan
cara membujuk Belanda untuk ikut mendukung Prusia, tapi ditolak karena Belanda
ingin tetap netral.
1757
Di pertempuran Praha, Frederick dan pasukannya berhasil memaksa pasukan
Austria untuk mundur, dan pasukan Prusia mengepung kota tersebut. Tetapi,
mereka harus menyelesaikan pengepungan mereka setelah serangan balasan yang
lebih besar dari Austria. Frederick
pertama kali kalah di pertempuran Kolín. Beberapa kekalahan berikutnya menyusul.
Frederick berhasil bertahan, dan akhirnya dia berhasil di Rossbach dan Leuthen.
Setelah itu, semuanya berjalan sesuai keinginan. Frederick berhasil mengambil
hampir seluruh Pomerania, sementara Inggris seringkali kalah di Amerika. Frederick
memperhitungkan tak ada gangguan dari Rusia sampai 1758.
1758
Prusia mulai menyerang Moravia, dan mengepung Olomouc. Setelah
pertempuran Domstadtl, Frederick menghentikan pengepungan dan menarik pasukan
dari Moravia, menandai usaha terakhirnya untuk melakukan serangan besar ke
daerah Austria. Prusia timur telah dikuasai Rusia, dan tetap dikuasai sampai
1762. Di bulan April, Inggris berjanji membayar subsidi tahunan sebesar 670.000
Poundsterling (£) ditambah 9.000 orang untuk membantu Hannover mengusir
orang-orang Prancis. Marshal von Daun dari Austria berhasil mengejutkan pasukan
utama Prusia di Hochkirch. Frederick kehilangan beberapa artilerinya tapi
berhasil kabur, dibantu oleh daerah berhutan. Usaha Austria mengambil Dresden
gagal, sehingga Prusia tetap menguasai Sachsen.
1759-60
Ada beberapa kekalahan lagi bagi Prusia. Di Kay, Rusia berhasil
mengalahkan Prusia, meski mungkin itu juga karena sikap tidak bijaksana Prusia
untuk menyerang pasukan Rusia yang lebih besar. Di Minden, Hanover seperti
biasa berhasil mengalahkan Prancis. Di Maxen, Austria memaksa Prusia menyerah
dan nyaris menghancurkan seluruh pasukannya (dari sekitar 14.000 orang Prusia,
yang tersisa tinggal beberapa ratus). Frederick kehilangan separuh pasukannya di
pertempuran Kunersdorf, yang dianggap oleh beberapa sejarawan sebagai kekalahan
terburuk Frederick selama karirnya sebagai Jenderal Prusia. Tahun 1760 lebih
bencana lagi. Jenderal Fouqué dari Prusia kalah di Landeshut, Prancis berhasil
mengambil Marburg, Swedia mengambil Pomerania Prusia, dan Hanover berhasil
mengalahkan Prancis di Warburg, mencegah Prancis mengirim bantuan ke Austria
untuk menyerang Prusia di timur. Meski begitu, Ernst von Laudon (Austria) tetap
berhasil mengambil Kłodzko (sekarang Glatz) di Silesia.
1761-62
Frederick mulai lagi dengan 100.000 orang, mayoritas masih baru. Spanyol
dan Portugal memasuki perang dan menempati posisi yang berbeda. Spanyol bersama
Austria dan Portugal bersama Prusia. Spanyol berhasil mendapat Almeida. Di
pertempuran Villinghausen, Brunswick berhasil mengalahkan Prancis. Rusia
mengepung Kolberg dan Austria mengambil Schweidnitz. Bagi Prusia, kehilangan
Kolberg sama dengan kehilangan pelabuhan laut terakhirnya di Laut Baltik.
Inggris merasa Prusia akan kolaps sebentar lagi. Tanggal 5 Januari 1762, Ratu
Elizaveta meninggal, dan digantikan oleh kerabat terdekatnya, Peter. Peter
adalah seorang pangeran Jerman yang mengagumi Prusia dan Pak Frederick, jadi
dia memerintahkan untuk menarik pasukan dari Prusia dan membantu menciptakan
perdamaian Prusia-Swedia (kejadian ini dikenal sebagai “Keajaiban Wangsa
Brandenburg”). Rusia berpindah sisi ke Prusia di Traktat St. Petersburg.
Austria, ditinggal sendirian di timur, jadi lebih mudah kalah pada saat ini. Di
pertempuran Freiberg, Frederick berhasil mengusir pasukan Austria dari Silesia.
1763
Silesia kembali ketangan Prusia. Prusia juga sempat menguasai beberapa
bagian HRE. Subsidi ke Hanover dihentikan oleh perdana menteri Inggris yang
baru, John Bute. Peter dikudeta istrinya sendiri, Catherine, yang membalik
dukungan ke Austria dan menyerang Prusia kembali. Austria, yang sudah
dilemahkan oleh krisis keuangan seperti yang lainnya, akhirnya membuat Traktat
Hubertusburg untuk menyelesaikan urusannya dengan Prusia.
(warofweeky.blogspot.com/2010/11/perang-prancis-dan-indian-1754-1763.html
diakses 27 januari 2014 pukul 19:27 WIB)
2.4 Akhir Perang 7 tahun (1756-1763)
Perang panjang ini diakhiri oleh empat traktat untuk mengakhiri beberapa
bagian terpisah. Keempat traktat tersebut adalah traktat St. Petersburg,
Hamburg, Paris, dan Hubertusburg.
Traktat pertama adalah traktat St. Petersburg, ditandatangani tanggal 5
Mei 1762 di kota St. Petersburg, Rusia. Traktat ini, menurutku lebih tepat
disebut “Traktat bantuan bertahan 7 bulan” karena hanya dapat bertahan selama
tujuh bulan sebelum Tsar Peter III meninggal. Di traktat ini, Rusia memutuskan
untuk menarik pasukan dari Prusia Timur, membantu Prusia berkonsentrasi dalam
menghadapi musuh-musuhnya yang lain seperti Austria dan Sachsen, dan membantu
menciptakan perdamaian Prusia-Swedia.
Traktat berikutnya adalah Traktat Hamburg, ditandatangani tanggal 22 Mei
1762 di kota Hamburg, Jerman, antara Prusia dan Swedia. Sebenarnya traktat ini
adalah traktat perdamaian, yang mengakhiri Perang Pomerania sebagai bagian dari
Perang Tujuh Tahun. sebenarnyan Frederick tidak ingin berdamai sama Swedia, tetapi karena mediator perdamaian itu
adalah Louisa Ulrika, Ratu Swedia yang juga saudarinya Frederick, akhirnya dia
mau berdamai.
Traktat
ketiga adalah Traktat Paris, ditandatangani tanggal 10 Februari 1763 antara
Inggris, Prancis, dan Spanyol. Sepanjang perang, Inggris, Prancis, dan Spanyol
saling mengambil koloni lawannya. Di traktat ini, mayoritas daerah koloni
dikembalikan ke pemiliknya, tapi Inggris mendapat banyak daerah dari Prancis.
Inggris mendapat Kanada, Dominika, Grenada, St. Vincent dan Grenadine, juga
Tobago dari Prancis, sementara St. Lucia, Martinique, Guadelope, stasiun dagang
budak di Goreé, dan pusat dagang di India dikembalikan. Separuh Louisiana di
bagian timur Mississippi diberikan Prancis ke Inggris, meski ada sebuah traktat
rahasia yaitu Traktat Fontainebleau (1762) yang menyatakan Prancis memindahkan
pengurusan Louisiana ke Spanyol. Prancis berjanji tidak akan mengirim pasukan
ke Benggala, Inggris setuju membubarkan benteng di Belize, tetapi memiliki
tempat pemotongan kayu disana.
Traktat keempat adalah Traktat Hubertusburg, ditandatangani tanggal 15
Februari 1763 di istana Hubertusburg, Jerman antara Prusia, Austria, dan
Sachsen. Traktat ini memiliki dua bagian, sebagan untuk mengurus permasalahan
Austria-Prusia dan sebagian yang lain untuk mengurus permasalahan
Prusia-Sachsen. Di bagian Austria-Prusia, Maria dan penerusnya setuju untuk
tidak mencoba mengklaim daerah yang diberikan ke Prusia pada Traktat Breslau
dan Berlin. Prusia juga setuju untuk tidak menuntut ganti rugi atas semua
kerugian dalam perang. Konflik dihentikan dan pasukan-pasukan ditarik dari berbagai
tempat. Glatz dikembalikan ke Prusia, dan Prusia mengabulkan permintaan
penduduk setempat untuk menarik pasukan dari sana. Arsip-arsip Prusia yang
disita Austria dikembalikan. Prusia memberi kebebasan beragama pada penduduk
Silesia, dan mengakui hak serta kepemilikan mereka. Kedua negara juga berjanji
untuk memajukan kerjasama dagang antar mereka.
Pasal : Frederick, sebagai Raja-Pemilih Brandenburg setuju memilih
Joseph (anaknya Maria) untuk menjadi HRE (27 maret 1764) dan mengakui klaim
Habsburg atas Modena.
Antara Prusia dan Sachsen, gencatan senjata, semua
batas daerah dikembalikan seperti sebelum perang, menurut Traktat Dresden
(1745). Prusia juga memperbolehkan pasukan Sachsen pergi ke Polandia melewati
Silesia.
(warofweeky.blogspot.com/2010/11/perang-prancis-dan-indian-1754-1763.html
diakses 27 januari 2014 pukul 19:27 WIB)
Kemenangan Inggris dalam perang
tujuh tahun (1756-1763) menyebabkan Prancis menyerahkan sebagian besar daerah
jajahannya ke Inggris seperti: Kanada, sebelah timur sungai Mississippi.
Setelah pasca perang Tujuh tahun Inggris menukar koloninya di Kuba kepada
Spanyol dan Inggris mendapatkan ganti dari spanyol tanah koloni Florida.
Penukaran koloni tersebut disepakati oleh Inggris maupun Spanyol karena
memudahkan kedua belah pihak untuk mengelola koloninya di Benua Amerika.
Akibat kemenangan Inggris terhdap
Prancis dalam perang perebutan koloni di Benua Amerika (1756-1763), wilayah
jajahan Inggris semakin luas sehingga banyak timbul masalah- masalah baru
seperti: persoalan menjaga daerah-daerah perbatasan, mengelola daerah jajahan,
menghadapi pemberontakkan orang-orang Indian, misal pemberontakkan Ottawa pada
1763. semua masalah tersebut harus diatasi dan memerlukan biaya yang besar.
Kemenangan
Inggris terhadap Prancis dalam perang Tujuh tahun (1756-1763) menyebabkan utang
Inggris menjadi besar jumlahnya yaitu 130.000.000 poundsterling dengan bunga
setiap tahunnya sebesar 4.000.000 poundsterling Inggris berusaha menutupi
utangnya dengan melaksanakan Undang-undang Perdagangan yang dibebankan kepada
para kolonis di Amerika.
(Krisnadi,IG.2012.sejarah
amerika serikat.Yogyakarta:ombak(anggota IKAPI)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Terjadinya perang tujuh tahun di
Amerika antara Britania Raya dan Prancis (1756-1763). memperebutkan Quebec yang
dimenangkan oleh Britania. Pada tahun 1765 M. Inggris menerapkan berbagai
undang-undang yang sangat memberatkan koloni-koloni seperti Stamp Act (bea
materai), Townshend Act (pajak impor) dan Tea act (pajak teh). Para koloni
menentang semboyan mereka adalah “no taxation without representation” (tak ada
pajak tanpa perwakilan) para koloni menuntut agar mereka mempunyai pewakilan di
parlemen Inggris.
Kemenangan Inggris dalam perang tujuh tahun (1756-1763)
menyebabkan Prancis menyerahkan sebagian besar daerah jajahannya ke Inggris
seperti: Kanada, sebelah timur sungai Mississippi , wilayah jajahan Inggris semakin luas sehingga banyak timbul masalah-
masalah baru seperti: persoalan menjaga daerah-daerah perbatasan, mengelola
daerah jajahan, menghadapi pemberontakkan orang-orang Indian, misal
pemberontakkan Ottawa
pada 1763. semua masalah tersebut harus diatasi dan memerlukan biaya yang
besar.
Dampak untuk Inggris dari kemenangan terhadap Prancis
dalam perang Tujuh tahun (1756-1763)
menyebabkan utang Inggris menjadi besar jumlahnya yaitu 130.000.000
poundsterling dengan bunga setiap tahunnya sebesar 4.000.000 poundsterling
Inggris berusaha menutupi utangnya dengan melaksanakan Undang-undang
Perdagangan yang dibebankan kepada para kolonis di Amerika.
DAFTAR PUSTAKA
·
soebardjo,1957.sari
sejarah.jakarta
·
Krisnadi,IG.2012.sejarah
amerika serikat.Yogyakarta:ombak(anggota IKAPI)
·
warofweeky.blogspot.com/2010/11/perang-prancis-dan-indian-1754-1763.html
(diakses 27 januari 2014 pukul 19:27 WIB)
Inggris menang dalam perang namun dampak ekonominya banyak hutang dan membutuhkan banyak biaya untuk menjaga wilayah taklukannya
BalasHapusinformasi menarik, komentar juga ya ke blog saya www.belajarbahasaasing.com
BalasHapus